Pekerjaan Oh Pekerjaan

Setelah melalui persemedian yang pendek, akhirnya sang ratu biawak mengambil kesimpulan tentang tipe-tipe pekerjaan beserta gajinya yang digambarkan dalam bentuk biawak eh grafik yang asal2an dengan sekel luar biasa...bututnya. Harap dicamkan baik-baik, grafik ini hanya menggambarkan antara umur dan penghasilannya, terlepas dari kesenangan dan kenyamanan pribadi, faktor keluarga, pranata sosial, dan segala bengeknya.

Oh iya kalo ada yang gak setuju silahkan komen aja, yang pedes-pedes kayak keripik setan juga gapapa *berhubung ratu biawak sedang ngidam keripik setan cimahi dari si dora.

Tipe pekerjaan nomer satu yaitu semacam dokter dan pns. Yaitu penghasilan yang terus menanjak seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman. Meningkatkan kemampuan (termasuk kemampuan menjilat), sekolah lagi, sangat berpengaruh pada karier. Tipe pekerjaan ini sangat enak, karena selain penghasilan yang tetap dan nambah terus, pekerjaan ini akan ada terus, ga akan mati. Kira-kira begini grafiknya :

Tipe yang kedua, adalah tipe-tipe semacam engineer, yang pada awalnya meningkat pesat, akan tetapi bakal mentok di suatu titik tertentu. Nah, tipe ini tentunya harus dibarengi dengan kepandaian menabung dan investasi supaya pada saat dititik mentok ga bingung. Begini kira-kira grafiknya :

Tipe yang ketiga adalah jreng jreng..tipe pekerjaan seperti desainer. Inilah pekerjaan yang nurut gua gak jelas. AHAHAHHAA..serius deh..nah kalo ini silahkan diliat dulu grafiknya :

Hahaha sungguh grafik yang lebay bukan?? baiklah dijelaskan dulu deh kenapa bisa digambarkan kayak begitu. Sekali lagi kalo gak setuju silahkan dikomen. Oh ya pekerjaan yang dimaksut adalah pekerjaan yang bekerja di suatu tempat milik orang lain yaa..bukan wirausaha atau freelancer (bahkan mungkin oleh orang2 awam, seorang freelancer masih dianggap seorang pengangguran)

1. Pekerjaan ini ga mengenal titian karier

Kadang gua sendiri bingung jenjang kariernya gimana sihhh?????????

2. Pekerjaan ini selalu membutuhkan orang-orang muda
Sok kamu telisik, liat di koran2 atau situs2 lowongan kerja, yang butuh desainer pasti ada batasan usia yang rata-rata 27 taun. Lebih dari itu, ya udah mati aje..So, kamu berpacu dengan usiamu sendiri, semakin naik usiamu semakin sedih dirimu. Bakal tergilas dengan orang-orang yang lebih muda.

3. Gajinya gak pernah gede
Semampus-mampusnya lu kerja ga pernah nyamain gaji seorang engineer yang kerja di oil and gas, apalagi nyamain (atasannya) seorang gayus.

Nah, rupanya pemikiran pendek ini telah disadari oleh teman-teman biawak. Mereka yang lebih pintar tentunya tidak akan memilih desainer perusahaan orang sebagai pekerjaan utama. (sekali lagi terlepas dari yang namanya kenyamanan, pranata sosial, dsb). Oh itulah mengapa dalam kuliah ratu biawak ada yang namanya matkul kewirausahaan. Rupanya dosen2 itu menyadari bahwa untuk mencapai grafik yang menanjak terus, mahasiswa-mahasiswa ga mau diatur ini harus diarahkan sebagai seorang yang bekerja untuk dirinya sendiri.

Untuk memperkuat teorema gua ini, gua menanyakan pada orang-orang yang sudah menginjak umur kematian karier (27 taun). Dan, ternyata benar begitu. Hanya 5 persen yang bertahan dalam pekerjaan sebagai desainer di perusahaan orang. Itupun karena alasan kenyamanan. Sisanya ada yang memilih jadi dosen, PNS, banting setir ke bidang lain, dan paling banyak ya as freelancer atau berwirausaha.

Ada baik ada gaknya. Enggak baiknya yaaa seperti yang gua jelaskan diatas. Baiknya ya tentu saja, dengan sifat2 yang umumnya melekat pada seorang yang dasarnya perupa, itulah memang pilihan terbaik. Akhirnya, ya tentu saja, ke-galau-an seorang ratu biawak dalam pekerjaannya. Yah, begitulah problematika dunya. Tentu saja, dari pemikiran pendek seorang ratu biawak menjadi pemikiran panjang yang gak ada ujungnya buat si ratu biawak itu sendiri alias MUNGPET!!! ah siyall, seandainya ratu biawak jago hitung2an tentu saja ratu biawak gak akan mungpet begini. Gampang gitu, tinggal jadi engineer, kerja baik-baik, dan segalanya mudah. AHAHAHAHAHA...*dilempar bata sama engineer karna "emangnya lo pikir jadi engineer gampang apa?"