Asem kayak jeruk nipis. Tapi menyegarkan. |
Pemberian paling berharga itu buat gua adalah adalah teng tong teeeng Sketch Book A4 dan teman-temannya. Kenapa? you know lah semenjak kuliah gua sudah tidak merasakan nikmatnya menggambar. Menggambar untuk bagus, bukan menggambar untuk senang-senang.
Dan si pemberi hadiah dengan tulus ini ga pernah protes akan gambar gua yang luar biasa jeleknya. Dia cuma bilang, kan yang penting senang.
Kata-kata yang luar biasa superb. It turns my whole world around. And I kinda like it.
"Tolong jangan diliat harganya ya" katanya.
Peuliiisss dehhh. Pemberian ini adalah pemberian paling to the max banget deh. Ibaratnya ketika lo galau luar biasa, lu ga tau harus menumpahkannya kemana. Dan tiba2 lo dikasi sesuatu yang mengingatkan elo bahwa lu masih punya sesuatu untuk membinasakan emosi-emosi negatip. Ketika lu sedang sakit, kesepian di rumah sakit, lu diberikan sesuatu yang bisa mengusir rasa kesepian itu sepanjang hari.
"Bener ga nih yang kayak gini!Habis ga ngerti harus yang kayak gimana" kata doski sambil memperlihatkan semua peralatan gambar yang kayaknya dibeli secara random.
Peulisss deh, bagi gue lu cuma kasi krayon 5rebuan pun udah cukup. Nah ini ada macem-macem. Krayon, conte, pensil putih, penghapus, watercolor pastel, dan gua tau ni harganya juga ga 5rebu banget.
"Cepet dipenuhin ya!" kata si pemberi baik hati
Peulis deh. Ni sketch book bakal gua penuhin, i promise. Dan nanti ketika udah penuh bakal gua kasi deh ke elu. "Pliss jangan diliat gambar jorek-joreknya yaaa". Ehehe
Baidewei,
Terima kasih banyak.
PS : peristiwa ini membuka mata, ternyata kebaikan seseorang memang ga bisa dinilai dari umur, ras, kekayaan, anaknya siapa, atau gelar. Untuk itu jangan nilai orang dari hal-hal tersebut, apalagi merendahkan.
0 comments:
Posting Komentar