Theme Preview Rss

Mabok Terpentin #2


Proses mencetak sepertinya sangat sederhana, ambil tinta, lalu oleskan tinta pada cukilan kayu yang sudah jadi, sehabis itu simpan kertas diatasnya, sambil ditekan-tekan kertas tersebut sehingga tintanya akan menempel. Bagian kayu yang dicukil kan pasti ga akan kena tinta tuh, so pas dikertas bagian yang dicukil jadi ga berwarna alias warna kertas. Jadi, begitulah hasil cukil kayu seperti hasil foto negatif. Kok Ribet ya? 

Kira-kira kayak ginilah proses mencetak cukil kayu

Pokonya begitu deh, nah salah satu dari proses mencetak itu kan adalah mengoleskan tinta, sedang yang namanya tinta buat begituan bukan tinta yang sudah jadi kayak tinta printer. Kita harus bikin sendiri dari bibit tinta , dicampur-campur sampai jadi warna yang kita mau. Dan buat mencampurnya itu pake pengencer yang namanya terpentin. 

OH YA TERPENTIN, aku siap berhadapan dengan engkau!! Sebagian besar orang tidak suka bawunya, karna bikin pusing dan mabok. Tapi, tidaklah dengan si Oncom. OH AKU SYUKA SEKALI BAWU TERPENTIN!!HAHAHA 

Kalo diibaratkan bawu terpentin itu kayak bawu lem aibon. Kalo kebanyakan dihirup jadi bikin mabok dan nge-flyyyyy..yiha yiha! 

Dan itulah yang menyebabkan kenapa aku syuka cekali bawu terpentin. Men, mabuk-mabukan men!! ahahaha..SYEDAAAPP!!!

Jadi jedang-jedang !!! ambillah banyak-banyak itu terpentin, encerkan, ambil roll, roll-lah itu tinta yang sudah diencerkan ke atas cukilan kayu. Simpan kertas diatasnya, terus di roll biar tintanya nempel dengan benar di kertas. Oh semua itu mengapa begitu manual sekali ya? men di dunya ini udah ada yg namanya printer, ngapain juga susah2 ya?? 

Ya begitulah, kali disitu letak seninya. Seni = patience. 

Oh, pasti jadi nih ya, pasti bagus dan sempurna nih hihihihhihihihi *sora kunti. Dan ternyata setelah kertasnya dibalik. JRENG JRENG!!! ohmaygat!! WHAT THE HELL IS THIS?? 

Tintanya bleberan! sehingga semua detail gambar yang sudah dicukil dengan duahariduamalamboloho itu ketutup tinta alias ga keliatan. AAAAAAAARRRGGHH. Pakin Assuhulehule! 

Men, disaat kayak gini paling enak itu kayaknya kabur sambil jilat-jilat tanah. 

Si seniman itu tentunya langsung nyatronin pas liat anak buahnya bergelagat aneh. Duuuuuhh mungkin dia menyesal seumurhidupnya kali ya sudah menjadikan Oncom ratuboloho sebagai anak buahnya. Dia ngeliatin tu kertas yang tadinya pengen gua bakar. Atau gua makan sekalian. Habis lihat tu kertas dia liat cukilannya. Membandingkan. 

“Oh biasa” katanya begitu---> udah Pengen kabur. 
“Ah ini karna terlalu encer, memang begitu kok”---> siap-siap kabur 
“Gapapa, cetak pertama pasti gagal. Saya saja dicetakan kelima baru berhasil. Tenang Aja” katanya berusaha nyenengin gue gitu deh. Tapi gue tetep kesel dan pengen kabur. Masih cemberut dan sambil sedikit curi-curi nyiumin bawu terpentin *angger. 

Heh, TERPENTIN TERKUTUK. BERANI BERANINYA YA KAMYU!! *adengan zoom in-zoom out ala sinetron.  Men, ini cuma karna gue pengen mabuk-mabukan terpentin! heh, kenapa ga sekalian aja gue minum ya daripada cuma dibuang-buang ke tinta?? 

Tapi untung sih, emang dasarnya ni seniman kesian kali ya sama si gua yang udah mabok tea. 

“Itulah yang namanya art, nak! kebanyakan orang melihat art adalah sesuatu yang sangat sederhana, tapi dibalik itu sebenernya ada proses yang sangat panjang, dan kebanyakan orang juga tidak tahu” 

“Jadi tidak mungkin kamu berhasil dalam cetakan pertama, neng! Jadi lebih baik, kamu tidur saja dulu, dilanjutkan besok” 

OH YA, tidak berhasil dalam cetakan pertama, terus dalam cetakan keberapakah aku akan berhasil?? berapa botol terpentin yang harus gue minum wahai seniman bijak?? 

Tapi ada benernya juga sih, en urang teh ncan molor yeuh, dan kali benar kata anda, lebih baik gua makan dan molor heula. Tapi berhubung gua kesel karna stupidnya gua ini, maka yang ada gue ga bisa tidur. Penasaran gitu loh. Jadi untuk menghilangkan rasa kesel yang tak berujung itu, kutumpahkan sajalah di blog ini. HAHAHA sampah.. 

Oh iya, eeennngg..ini sedikit hasilnya dari cetakan pertama si oncom (terpaksa dicrop demi menutupi kebusukan karya hehe), sepuasnya andalah untuk menghina gue. Gue terima dah!hihihihhihihihihihihihihihihihihihihihi*sora kunti 


Update : Gambar dihapus karna gua sudah berhasil mencetak
dengan baik dan benar, HUAHAHAHAHAHA,
hasil cetakan liat aja ntar yak di pameran si seniman oke oke


PS : Dengan beresnya tumpahan kekesalan, maka si oncom mulai mengantuk. Okelah pokona Besok saya harus berhasil! Doakan saya teman-teman!


Update : Sebenernya urusan mencetak urusannya si mbah seniman itu, biar hasil cetakannnya sama semua, tapi apa daya anak bawang memang selalu di bully-bully.

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...