Theme Preview Rss

Itu Kali Ya yang Dinamakan Rejeki?

Ini nyambung dari postingan sebelumnya Musik dan Karaktermu, dibagian akhir ada kata-kata begini : indomie rasa baso sapi plus cengek dan emping. Hadoh nendang banget dddeeeeehhh...

Emang ga nyambung sih sama judulnya, tapi gua jadi berpikir mungkin inilah yang dinamakan rejeki.


Entah mengapa, sesi makan indomie kali itu tuh nikmaaaat banget! POL deh! pake cengek, sawi, dan emping. Dan gua bertanya-tanya, itu cuma indomie gitu, yang harnganya cuma 1300, ditambah additional lain yang harganya juga jauh di bawah makanan orang elit dan berbudaya kayak keju mozzarella, oregano, spagetti, atau saus la bamba. Oke yang terakhir itu emang gua ngarang.

Ibaratnya kalo gua jadi juri di pelem yoici ajiosi (born to cook), pasti gua udah kayak orang habis ngeganja, mata berbinar-binar, ditambah background bunga sakura yang sedang bermekaran dan berguguran, sambil bilang "OOOHHH, aku belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini, rasanya begitu ruaaar biasa!!"


HAHA, terus apa hubungannya? iya jadi begindang, beberapa hari yang lalu, gua pernah menanyakan ke ibu-ibu yang suka bantu emak aye bersih-bersih di rumah bersalin (yes oke emak gua is bidan atau orang-orang bilang dukun beranak bersertipikat). Karna memang sedang bulan puasa gua tanya menu berbuka keluarga mereka. Kira-kira begini jawapannya :

"Setiap hari mah, ga pernah ganti neng menunya, selalu itu terus. Tumis oncom pake leunca."-ditranslet dari bahasa sunda-

Stop dulu..gila gua memang selalu disebut-sebut ya?>>>iklan


lanjutannya:


"Setiap hari? memangnya ga bosen bu?" kata gue

"Engga,neng, justru karna memang nikmat banget makanya ga pernah ganti. Jadi karna ibu pakenya nasi yang bear* pas masak nasinya di satuin (kayak nasi dan telur di nasi goreng). NIKMAT BANGET NENG!"

"Terus minumnya apa bu?"

"Teh manis anget aja neng, habis itu makan ranginang**"

"Terus setiap hari gitu bu? emang suami ama anak ga protes?"

"Engga neng, malah kayaknya aneh kalau buka sama yang lain"
------------------------------------------------------------------------------------


Saat itu sih gua cuma ho-oh ho-oh aja, ya karna memang waktu itu niatnya cuma basa-basi, ngobrol biasa aja gitu. Ga menyangka ternyata kata-kata ibu itu jadi pelajaran berharga!!


Ya, seperti kasus beliau itu dan sesi makan-nampol-indomie gua, itulah mungkin yang dinamakan rejeki. Tak peduli seberapa alaynya makananmu, tak peduli seberapa murahnya makananmu, tapi yang namanya rejeki tuh emang selalu nikmat. Dan walaupun beliau dan keluarga makan oncom terus setiap hari, mereka sehat-sehat aja tuh, ga keliatan kayak penderita busung lapar atau rakhitis (penyakit apa sih ini?).


Satu lagi teman-teman, terbuktikan kalau ONCOM itu memang makanan SEHAT, dan ga bikin KANTONGMU BOLONG??!!


vocabulary :

bear = muruluk, ga nyatu antar nasinya, kepisah-pisah gitu


ranginang = itu loh kerupuk yang dibuat dari nasi yang di keringin, biasanya orang buat ranginang dari sisa-sisa nasi yang ga habis, yang udah kering dan keras. Jadi sekalian aja di keringin lagi, dijemur berhari-hari di atap pake nyiru (nampan dari bambu).

4 comments:

Viera mengatakan...

beibs, kamu itu punya bakat menulis….menulis stensilan, tepatnya...

oncomdotcom mengatakan...

sial hahaha
kulang ajal..gua mencoba kokodingan ternyata hese..
gua pengen widget kayak feedjit begitu tapi kaga gua tayangin gimana caranya ya? lo tau ga?

Viera mengatakan...

eh bukannya udah lu tayangin ya di terakhir kali gue nge cek blog lu kmrn??? Kok skrg tak ada sih beibe….

oncomdotcom mengatakan...

sebenernya mah gua ga mau nayangin, gua cuma pengen tau statistiknya kayak di wordpress gitu, nah apa gua pindah ke wordpress aja yak? *labil

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...